Tempat week end terlengkap di pesisir pantai Utara jawa. Wisata Bahari Lamongan (WBL) selokasi dengan pantai Tanjung Kodok,Gua Maharani, Makam dan Museum Sunan Drajat, Makam Sunan Sendang Duwur, dan Tanjung Kodok Resort. Kawasan berikat Lamongan Shorebase (LS), pelabuhan perikanan Nusantara Brondong tempat pelelangan ikan yang sangat dikenal di Jawa Timur.
DI JUAL Kios Lantai 3 Blok G-9 No. 6 Pusat Grosir Surabaya. Harga Rp. 450.000.000,- Hubungi Ully 082131460201.
Thursday, July 23, 2009
THE CHENG HO SEATLE
WBL (Wisata Bahari Lamongan) menyediakan situs berupa replika kelenteng Cheng Ho, sebagai representasi warga Tiongkok yang beragama Islam di Nusantara. Laksamana Cheng Ho, dia adalah seorang muslim dan pelaut yang berlayar ke berbagai negara antara tahun 1405 hingga 1433. Sejarahnya, Cheng Ho pernah berlayar ke Jawa, Palembang, Malaka, Arab, India, dan konon hingga ke Amerika. Dia berlayar bukan untuk berperang demi menaklukan suatu daerah, tapi untuk perdamaian dan menjalin persahabatan dengan kerajaan-kerajaan yang dikunjunginya. Setelah mendarat di kawasan pantai utara di Semarang, Laksamana Cheng Ho lantas menyuruh anak buahnya mendirikan rumah ibadah yaitu masjid yang lambat laun berubah fungsi menjadi kelenteng. Namun, ada versi lain menceritakan kalau Laksamana Cheng Ho memang membangun masjid dan kelenteng di tempat yang disinggahinya di Semarang itu. Kelenteng yang kemudian dikenal dengan nama Kelenteng Sam Poo Kong ini berada di kawasan Simongan, Semarang bagian barat. Seiiring dengan perkembangan kelenteng, maka semakin banyak masyarakat Tionghoa dari Tiongkok datang ke Semarang. Dari dulu hingga kini, masyarakat asli Semarang dan Tionghoa pun hidup dengan akur dan berdampingan. Hal tersebut pun tak lepas dari perjalanan Laksamana Cheng Ho ke Jawa. Misinya untuk menyebarkan perdamaian dan menjalin persahabatan pun terbukti berhasil. Tak hanya itu, Laksamana Cheng Ho juga sempat menyebarkan ajaran Islam dan bercocok tanam pada masyarakat setempat. (Sumber: Detik Travel)
No comments:
Post a Comment