PGS: Pusat Grosir Surabaya (Center Grocery of Surabaya) GERBANG BELANJA INDONESIA TIMUR PUSAT PEREDARAN UANG KOMODITI DAN JASA DI SURABAYA. Seluruh Pedagang Fashion Kawasan ASIA TENGGARA datang dan TRANSAKSI di sini PGS
-->
DI JUAL Kios Lantai 3 Blok G-9 No. 6 Pusat Grosir Surabaya. Harga Rp. 450.000.000,- Hubungi Ully 082131460201.

Thursday, July 30, 2009

FLOWING KIDS



Sejarah komidi putar dimulai pada jaman medieval di abad 12. Saat itu para ksatria berkuda berlatih perang dengan naik kuda berputar-putar mengelilingi lapangan sambil menghindari bola beraroma yang terbuat dari tanah liat. Para ksatria itu dinyatakan lulus ujian jika tak satu pun bola tanah liat mengenai tubuhnya. Di abad ke-17, Prancis mengubah aturan permainan itu. Dengan sebuah tiang dan roda berjeruji kayu, sebuah kuda yang juga terbuat dari kayu diletakkan di tengah. Roda itu kemudian diputar dan para ksatria itu melempar lembing ke ring-ring yang diletakkan di luar mesin.


Di turnamen gem di akhir tahun 1700-an atau awal 1800-an, mesin itu dinamai carousel. Di masa pemerintahan Henry IV, carousel digunakan untuk hiburan. Saat itu hiburan terdiri dari pawai, latihan dan kontes dengan peserta pasukan berkuda.

Komidi putar makin populer dengan adanya The Place du Carrousel, yang terletak di antara Taman Tuileries dan Louvre di Paris. Dinamai demikian setelah sebuah carousel dihadiahkan oleh Louis XIV di tahun 1662. Sebuah komidi putar yang indah diciptakan dengan banyak kuda oleh seorang pembuat mainan asal Paris. Ia ingin memberi semua orang kesempatan untuk bisa naik komidi putar spektakuler, karena umumnya hanya kaum bangsawan yang bisa menikmatinya. Setiap orang, baik anak-anak maupun dewasa sangat menyukainya dan terpesona. Kabar ini segera menyebar ke America. Tiang kekuningan, kaca yang bisa berputar, dan pencahayaan yang ditambahkan di komidi putar. Musik organ mulai diperkenalkan untuk menambah keasyikan. Kuda-kuda kayu yang bisa naik turun saatcarousel berputar itu memang indah. Tapi seiring perkembangan jaman, kuda kayu mulai tergeser karakter binatang-binatang lain dan juga bahan dasarnya. Pemilik pabrik kuda kayu Allen Herschell, menjual firmanya di tahun 1950 ke seorang pembuat kuda fiberglass. Sekarang kuda kayu otentik dihargai senilai 200 hingga 80.000 dolar, tergantung usia dan kondisi. Mekanisme kerja mesin yang sederhana ini dikembangkan. Carousel sebagai sebuah karya seni antara tahun 1867 dan 1930 sudah punah. Beruntung sejumlah mahasiswa dari jurusan seni dan sejarah kini mengenalinya. Cincin-cincin kuningan di kuda pada komidi putar kuno kini kembali diciptakan agar orang-orang dapat meraihnya jika ingin naik gratis. Kini ring-ring kuningan itu hampir punah. Penaik komidi putar merasakan kesenangan ini hanya di tempat-tempat tertentu. (Sumber: BayiBubu)


No comments: