WISATA BAHARI LAMONGAN
Tempat week end terlengkap di pesisir pantai Utara jawa. Wisata Bahari Lamongan (WBL) selokasi dengan pantai Tanjung Kodok,Gua Maharani, Makam dan Museum Sunan Drajat, Makam Sunan Sendang Duwur, dan Tanjung Kodok Resort. Kawasan berikat Lamongan Shorebase (LS), pelabuhan perikanan Nusantara Brondong tempat pelelangan ikan yang sangat dikenal di Jawa Timur.
Thursday, July 30, 2009
LAMONGAN PARK
LAMONGAN PARK
Alun-alun (dulu ditulis aloen-aloen atau aloon-aloon) merupakan suatu lapangan terbuka yang luas dan berumput yang dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan kegiatan masyarakat yang beragam.di buat olehfatahillah, Menurut Van Romondt (Haryoto, 1986:386), pada dasarnya alun-alun itu merupakan halaman depan rumah, namun dalam ukuran yang lebih besar. Penguasa bisa berarti raja,bupati, wedana dan camat bahkan kepala desa yang memiliki halaman paling luas di depan Istana atau pendopo tempat kediamannya, yang dijadikan sebagai pusat kegiatan masyarakat sehari-hari dalam ikwal pemerintahan militer, perdagangan, kerajinan dan pendidikan. Lebih jauh Thomas Nix (1949:105-114) menjelaskan bahwa alun-alun merupakan lahan terbuka dan terbentuk dengan membuat jarak antara bangunan-bangunan gedung. Jadi dalam hal ini, bangunan gedung merupakan titik awal dan merupakan hal yang utama bagi terbentuknya alun-alun. Pada awalnya Alun-alun merupakan tempat berlatih perang (gladi yudha) bagi prajurit kerajaan, tempat penyelenggaraan sayembara dan penyampaian titah (sabda) raja kepada kawula (rakyat), pusat perdagangan rakyat, juga hiburan seperti Rampokan macan yaitu acara yang menarik dan paling mendebarkan yaitu dilepaskannya seekor harimau yang dikelilingi oleh prajurit bersenjata. Zaman Hindu-Budha, alun-alun telah ada (Buku Negara Kertagama, menyatakan di Trowulan terdapat alun-alun) asal-usulnya ialah dari kepercayaan masyarakat tani yang setiap kali ingin menggunakan tanah untuk bercocok tanam, maka haruslah dibuat upacara minta izin kepada “dewi tanah”. Yaitu dengan jalan membuat sebuah lapangan “tanah sakral” yang berbentuk “persegi empat” yang selanjutnya dikenal sebagai alun-alun.
Masa kerajaan Mataram, di Alun-alun depan istana secara rutin rakyat Mataram “seba” menghadap Penguasa (lihat Keraton Yogyakarta). Alun-alun pada masa ini sudah berfungsi sebagai pusat administratif dan sosial budaya bagi penduduk pribumi.
Masa masuknya Islam, bangunan masjid dibangun di sekitar alun-alun. Alun-alun juga digunakan sebagai tempat kegiatan-kegiatan hari besar Islam termasuk SalatIdul Fitri. Pada saat ini banyak alun-alun yang digunakan sebagai perluasan dari masjid seperti Alun-alun Kota Bandung. Konsep alun-alun menurut Islam adalah sebagai ruang terbuka perluasan halaman masjid untuk menampung luapan jamaah dan merupakan halaman depan dari keraton. Siar Islam telah membawa perubahan dalam perancangan pusat kota, sehingga alun-alun, keraton dan Masjid berada dalam satu kawasan yang di dekatnya terdapat jalur transportasi. (Sumber: Wikipedia)
|
CHAMPIONSHIP
FLOWING KIDS
ROTARY COASTER
THE ICON of FROG
Thursday, July 23, 2009
GOING TO HOME
CLIF HANGER
CLIF HANGER
Bergelantungan memompa adrenaline |
Kalo ada yang mau berenang
ataupun sekedar berendam juga bisa karena kolam renang juga tersedia disini.
Mau menguji adrenalin? yeah kalian juga bisa mencoba olahraga satu ini,
yup flying fox!!! hahaha bukan sensasi bergelantungannya yang membuat
adrenalin saya bergejolak melainkan saat menunggu antrian untuk meluncur lah
yang membuat jantung ini bergedegup cukup kencang hiyaaaa bagaimana tidak, lah
mau gak mau kita harus naik ke atas kabin yang terbuat dari kayu setinggi
± 10mtr ditambah derasnya angin laut yang bertiup *baca bukan lagi
sepoi-sepoi tapi wuuuush kenceng bangeeetZ (brasa mau copot aja tuh kabin
omigot) But finally i'd landed safely qiqiqiqiqiqi *fiiiuuuhhh.....
(Sumber: komentar Dwi untuk @ki_Seki: Family Gathering)
Subscribe to:
Posts (Atom)